Lima tips bagi perempuan untuk mencapai orgasme dalam hubungan seks
- Penulis, Fernanda Paul
- Peranan, BBC Mundo
“Orgasme tidak terjadi begitu saja. Anda mesti belajar untuk mendapatkannya. Lebih tepatnya: belajar membiarkan diri Anda mengalaminya.”
Kutipan dari seksolog dan peneliti terkemuka asal Prancis, Valérie Tasso, mencerminkan apa yang selama ini diperingatkan para ahli.
Sehebat apapun laki-laki di ranjang atau mainan seks paling mutakhir sekali pun tidak ada gunanya apabila si perempuan tidak membiarkan dirinya merasakan orgasme.
Bagi banyak perempuan, mencapai klimaks adalah sesuatu yang sukar diraih. Saking sulitnya, orgasme perempuan bahkan bisa menjadi obsesi yang tak tergapai.
Orgasme perempuan seolah menjadi sesuatu yang hanya ada dalam imajinasi adegan erotis di film-film.
Film-film erotis menyebarkan banyak mitos yang telah coba dibantah oleh berbagai pakar pendidikan seks.
Salah satunya adalah orgasme hanya terjadi melalui penetrasi. Mitos ini bertentangan dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa hanya sekitar 25% perempuan yang mencapai klimaks melalui cara tersebut.
Penelitian juga menunjukkan bahwa dalam hubungan seksual heteroseksual, perempuan mengalami orgasme jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
Hal ini disebut “kesenjangan orgasme” dan telah didokumentasikan dalam literatur ilmiah selama lebih dari 20 tahun.
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
BBC Mundo mewawancarai sejumlah ahli untuk membahas beberapa cara yang dapat membantu perempuan mengalami orgasme.
Para pakar mengingatkan bahwa tidak ada rumus ajaib atau panduan cepat. Namun, ada beberapa tips yang dapat bermanfaat.
1. Tanyakan pada diri sendiri: apa makna orgasme bagi Anda?
Pernahkah Anda bertanya-tanya apa sebenarnya makna orgasme bagi Anda? Pertanyaan sederhana itu, kata para ahli, adalah kunci untuk mencapai klimaks.
“Penting bagi perempuan untuk bertanya kepada diri sendiri apa makna orgasme bagi mereka dan mengapa mereka ingin mengalaminya,” tutur Fabiola Trejo, seksolog asal Meksiko, kepada BBC Mundo.
Trejo menjelaskan kebanyakan perempuan sekadar menginginkan klimaks supaya dianggap sebagai kekasih yang baik oleh pasangan mereka.
Padahal, lanjut Trejo, pola pikir seperti ini justru menghalangi perempuan dalam mencapai orgasme.
“Mereka tidak bisa berkonsentrasi pada apa yang benar-benar mereka sukai,” ujarnya.
Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.
Klik di sini
Akhir dari Whatsapp
Trejo menambahkan bahwa permasalahan dalam mencapai klimaks biasanya berkaitan dengan gagasan-gagasan yang sudah terbentuk sebelumnya dalam pikiran.
Kesenangan seksual perempuan seolah-olah “dibatasi” dengan “kodrat perempuan” atau “seperti yang terlihat di pornografi”.
“Banyak perempuan yang mengalami orgasme tapi tidak menyadarinya. Jadi, langkah pertama adalah memahami apa itu orgasme dan bagaimana tubuh mengalami orgasme meskipun tidak terlihat seperti yang seharusnya,” ujar Trejo.
Terpisah, Trinidad Forttes, seorang psikolog asal Chile yang mengkhususkan diri dalam seksualitas, menyepakati pemahaman ini.
“Kita perlu mendekonstruksi gagasan-gagasan yang sudah terbentuk sebelumnya: stereotip gender yang boleh jadi memengaruhi kesenangan seksual kita,” katanya.
“Kita harus bertanya pada diri sendiri apa itu kesenangan seksual, apa itu orgasme, apa itu seksualitas… Dengan cara ini, kita dapat membangun seksualitas kita sendiri,” tambahnya.
2. Jelajahi dan kenali tubuh Anda
Memiliki pengetahuan yang baik tentang tubuh mereka sendiri adalah tips kedua dari para ahli bagi perempuan untuk mencapai orgasme.
“Khususnya, vulva kita,” kata Fabiola Trejo.
Trejo menyebut tips ini adalah langkah fundamental bagi perempuan untuk memahami proses kesenangan seksual masing-masing.
“Ini bukan hanya tentang melihatnya di cermin, tetapi juga tentang menyentuhnya, memijatnya untuk membangkitkan sensasi dan mengidentifikasinya,” imbuhnya.
Trejo mengatakan banyak perempuan tidak tahu di mana klitoris mereka berada dan tidak pernah melakukan masturbasi.
“Hal ini membuat perempuan putus hubungan dengan tubuh mereka,” ujar Trejo.
Trinidad Forttes memaparkan bahwa kebanyakan perempuan diberitahu sejak kecil bahwa menyentuh diri sendiri adalah hal yang dilarang.
“Akibatnya, perempuan tidak tahu apa-apa tentang tubuh mereka,” ujarnya.
“Perempuan tidak tahu apa-apa tentang alat kelamin mereka, bibir dalam dan luar mereka, klitoris, dan lain-lain. Itu sebabnya saya mendukung eksplorasi diri, yang membantu pengetahuan diri, meningkatkan erotisme dan hasrat seksual,” ujarnya.
Forttes menegaskan bahwa eksplorasi diri merupakan aktivitas seksual yang normal dan sehat.
“Ini memainkan peran kunci dalam perkembangan seksual yang sehat,” tambahnya.
Raquel Graña, seksolog asal Spanyol, menekankan pentingnya bagi perempuan untuk mengenali diri sendiri dalam arti terhubung dengan tubuh.
“Terkadang kita memaksakannya, kita ingin setiap hari sama,” ujar pendiri Íntimas Conexiones itu kepada BBC Mundo.
“Perempuan punya fase ovulasi, pra-ovulasi, menstruasi, dan pra-menstruasi. Jadi, penting untuk mengenal diri sendiri.”
3. Selama hubungan seksual, stimulasi klitoris Anda
Para ahli sepakat bahwa tidak ada posisi tertentu dalam hubungan seksual yang paling mujarab bagi perempuan untuk mencapai klimaks.
Alih-alih, para pakar menekankan kuncinya adalah merangsang klitoris dengan tekanan dan ketegangan.
“Anda harus memahami bahwa yang penting bukanlah posisinya, melainkan stimulasi klitoris. Ada banyak cara untuk mengalami orgasme, tetapi yang paling mendasar dan efektif adalah gesekan,” ujar Fabiola Trejo.
Trejo menjelaskan laki-laki mencapai orgasme dengan menggosokkan penis dengan tangan mereka atau melalui penetrasi.
“Masalahnya, bagi perempuan, penetrasi vagina—yang paling umum terjadi dalam hubungan seksual—tidak memungkinkan untuk mencapai klimaks. Kenapa? Karena klitoris tidak terangsang ketika penetrasi vagina,” ujarnya.
“Ini sama saja seperti meminta pria untuk mengalami orgasme tanpa menyentuh penis.”
Para ahli sepakat bahwa tidak ada posisi tertentu dalam hubungan seksual yang paling mujarab bagi perempuan untuk mencapai klimaks.
Alih-alih, para pakar menekankan kuncinya adalah merangsang klitoris dengan tekanan dan ketegangan.
“Anda harus memahami bahwa yang penting bukanlah posisinya, melainkan stimulasi klitoris. Ada banyak cara untuk mengalami orgasme, tetapi yang paling mendasar dan efektif adalah gesekan,” ujar Fabiola Trejo.
Trejo menjelaskan laki-laki mencapai orgasme dengan menggosokkan penis dengan tangan mereka atau melalui penetrasi.
“Masalahnya, bagi perempuan, penetrasi vagina—yang paling umum terjadi dalam hubungan seksual—tidak memungkinkan untuk mencapai klimaks. Kenapa? Karena klitoris tidak terangsang ketika penetrasi vagina,” ujarnya.
“Ini sama saja seperti meminta pria untuk mengalami orgasme tanpa menyentuh penis.”
4. Gunakan pelumas dan bernapas
Menurut Fabiola Trejo, penggunaan pelumas adalah hal yang fundamental dalam mencapai orgasme.
“Anda harus selalu menggunakan pelumas. Bahkan saat Anda merasa terlalu basah sehingga tidak butuh pelumas, gunakanlah pelumas. Pelumas menciptakan sensasi lebih halus dan bervariasi,” ujar Trejo.
“Bayangkan Anda mendapatkan pijatan dan mereka tidak mengoleskan minyak ke punggung Anda. Itu tidak akan lembut, Anda tidak akan merasakan semua belaian, itulah mengapa pelumas penting,” tambahnya.
Pakar juga menekankan pentingnya teknik pernapasan.
“Bernapas akan mengatur kecepatan orgasme. Itu sebabnya, alih-alih menyuruh Anda untuk ‘fokus’, saya menyuruh Anda untuk ‘bernapas’,” kata Trejo
Para ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang penggunaan mainan seks untuk mencapai orgasme.
Raquel Graña mengatakan bahwa setiap orang bebas untuk bereksperimen dengan apa yang mereka inginkan.
Sementara Fabiola Trejo memperingatkan bahwa mainan seks—sekalipun efisien—bukanlah satu-satunya pilihan untuk mencapai orgasme.
“Kita perlu mendiversifikasi bentuk stimulasi. Idealnya, perempuan harus dapat mengalami orgasme terlepas dari apa pun bentuknya: jari-jari mereka, mainan, stimulasi dari pasangan, dan banyak cara lainnya,” katanya.
5. Berlatih dan berkomunikasi dengan pasangan Anda
Pada akhirnya, para ahli mengatakan bahwa tidak tips yang efektif jika tidak dipraktekkan secara teratur.
“Mencapai orgasme membutuhkan latihan, konsistensi. Penting untuk mengenali tubuh Anda dan melatihnya,” ujar Fabiola Trejo.
“Orgasme tidak datang begitu saja, Anda harus membangunnya.”
Trejo menegaskan bahwa bahwa orgasme bukanlah isu psikologis atau mental, melainkan “sepenuhnya fisik”.
“Anda harus memahami bahwa orgasme bukanlah sesuatu yang terjadi di kepala Anda. Ini adalah sesuatu yang terjadi di tubuh Anda. Tidak ada hubungannya dengan ketika Anda tidak rileks atau kurang konsentrasi. Tidak ada yang salah dengan Anda,” katanya.
Para ahli mengatakan bahwa komunikasi adalah kunci dalam hubungan seksual antara pasangan.
“Sangat penting untuk dapat berkomunikasi secara tegas dan terbuka dengan pasangan seksual Anda. Anda perlu mampu memberi tahu kepada pasangan apa yang Anda suka tanpa rasa malu atau bersalah,” ujar Trinidad Forttes.