Gempa guncang Tibet, puluhan dilaporkan meninggal dunia
- Penulis, Laura Bicker & Koh Ewe
- Peranan, BBC News
- Melaporkan dari Beijing & Singapura
Sedikitnya 53 orang dilaporkan tewas dan 62 lainnya luka-luka setelah gempa bumi mengguncang wilayah pegunungan Tibet di China pada Selasa (07/01), lapor media pemerintah China.
Gempa yang terjadi pada Selasa (07/01) sekitar pukul 09.00 waktu setempat tersebut dilaporkan menyebabkan getaran “nyata” dan mengakibatkan kerusakan pada lebih dari 1.000 rumah.
Unggahan yang beredar di media sosial menunjukkan bangunan-bangunan runtuh dan terjadi sejumlah gempa susulan yang kuat.
Media pemerintah China melaporkan gempa tersebut berkekuatan 6,8 skala Richter (SR), namun data Survei Geologi AS mencatat gempa tersebut berkekuatan 7,1 SR dengan kedalaman 10 kilometer.
Lembaga ini juga melaporkan serangkaian gempa susulan di wilayah episentrum gempa.
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Getaran juga terasa di negara tetangga Nepal dan beberapa wilayah di India.
Gempa sering terjadi di wilayah tersebut, yang terletak pada wilayah patahan lempeng bumi.
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
Shigatse disebut sebagai salah satu kota tersuci di Tibet.
Kota ini adalah tempat tinggal Panchen Lama, tokoh utama dalam agama Buddha Tibet setelah Dalai Lama.
Daerah Tingri, yang berada dekat episentrum gempa, merupakan pangkalan populer bagi para pendaki yang bersiap mendaki Gunung Everest.
Tur wisata Gunung Everest di Tingri, yang awalnya dijadwalkan pada Selasa (07/12) pagi, telah dibatalkan, kata seorang staf pariwisata kepada media lokal.
Dia menambahkan bahwa area wisata di lokasi tersebut telah ditutup sepenuhnya.
Potensi gempa susulan
Peneliti di Pusat Jaringan Gempa Bumi China, Jiang Haikun, mengatakan kepada CCTV bahwa setelah gempa besar terjadi, akan ada proses pelemahan aktivitas seismik secara bertahap.
Meskipun gempa susulan berkekuatan sekitar 5 skala Richter masih mungkin terjadi, Jiang mengatakan, “kemungkinan gempa berkekuatan besar terjadi sangat rendah”.
Angkatan udara China telah mengerahkan pasukan untuk melakukan upaya penyelamatan ke daerah terdampak yang terletak di kaki Gunung Everest—wilayah dengan suhu jauh di bawah titik beku.
Listrik dan pasokan air di wilayah tersebut terputus akibat gempa.
Presiden China, Xi Jinping, telah menyerukan upaya pencarian dan penyelamatan untuk meminimalkan korban jiwa dan merelokasi penduduk terdampak.
Meskipun getarannya terasa di Nepal, tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan, kata seorang pejabat setempat di wilayah Namche, Nepal—yang terletak dekat Everest—kepada kantor berita AFP.
Badan gempa bumi Tibet mengatakan kepada BBC pada Selasa (07/01) bahwa mereka tidak dapat memberikan perkiraan jumlah korban karena mereka masih memverifikasi jumlahnya.
Tibet, yang terletak di dekat garis patahan utama lempeng tektonik India dan Eurasia, merupakan lokasi aktivitas seismik yang sering terjadi.
Pada 2015, gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter di dekat Kathmandu, ibu kota Nepal, menewaskan hampir 9.000 orang dan melukai lebih dari 20.000 orang.
Artikel ini akan terus diperbarui