Kotak Hitam pesawat American Airlines ditemukan, Pemerintah AS selidiki penyebab tabrakan mematikan – Apa yang diketahui sejauh ini
Para petugas telah menemukan perekam data penerbangan dan perekam percakapan pilot, yang dikenal sebagai kotak hitam atau black box pesawat American Airlines, demikian konfirmasi sebuah sumber kepada mitra BBC di AS, CBS News.
Kotak hitam dapat membantu memberikan petunjuk tentang kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penerbangan.
Perekam tersebut akan dianalisis di laboratorium Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, menurut CBS News.
Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS mengatakan mereka sedang menyelidiki berbagai faktor guna mencari penyebab tabrakan antara pesawat komersial American Airline dan helikopter militer di Washington DC.
Laporan awal akan dikeluarkan dalam 30 hari, dan pejabat NTSB mengatakan mereka “memiliki banyak informasi, tetapi… memerlukan waktu untuk memverifikasinya”.
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Sebelumnya, sejumlah pejabat Amerika Serikat meyakini tidak ada penyintas dalam insiden tabrakan antara pesawat komersial American Airlines berisi 64 penumpang dan awak kabin dengan sebuah helikopter militer yang jatuh di Sungai Potomac, Washington DC.
Menurut laporan dari media AS, pesawat American Airlines terbelah dua di Sungai Potomac. Sementara helikopter yang berada dekat di pesawat tersebut dalam posisi terbalik.
Pejabat kepolisian menyatakan 30 jenazah telah ditemukan oleh tim evakuasi di lokasi kejadian, menurut mitra BBC di AS, CBS News.
Ada 60 penumpang dan empat awak kabin di dalam pesawat tersebut.
Sementara, tiga tentara Angkatan Darat AS berada di dalam helikopter Black Hawk yang bertabrakan dengan pesawat komersial tersebut, kata seorang pejabat kepada CBS News.
Otoritas setempat kini sedang melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.
Kepala Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Medis di Washington DC, John Donnelly, mengatakan bahwa terlepas dari upaya tanggap darurat pihaknya, mereka sekarang beralih dari operasi penyelamatan ke operasi pencarian jenazah.
“Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” katanya.
Secara terpisah, Wali Kota Wichita, Lily Wu, berterima kasih kepada unit tanggap darurat yang telah bekerja sepanjang malam. Seraya berlinang air mata, dia mengonfirmasi bahwa timnya telah diberi tahu bahwa tidak ada yang selamat dalam insiden tersebut.
Apa yang terjadi?
Insiden itu terjadi saat pesawat mendekati Landasan Pacu 33 di Bandara Nasional Reagan Washington pada Rabu (29/01) sekitar pukul 9 malam waktu setempat, kata Otoritas Penerbangan AS (FAA) dalam sebuah pernyataan kepada CBS News.
Pesawat penumpang dengan jenis Bombardier CRJ700 berangkat dari Wichita, Kansas dan membawa 60 penumpang dan empat awak pesawat, menurut American Airlines.
Pentagon mengatakan helikopter yang terlibat adalah Sikorsky H-60 yang lepas landas dari Fort Belvoir di Virginia.
Tiga tentara AS berada di dalamnya, kata Wali Kota Washington DC Muriel Bowser. Helikopter itu disebut dimiliki oleh Kompo B, Batalyon Penerbangan ke-12 dari Fort Belvoir di Virginia.
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
Cuplikan video yang yang dipublikasikan secara daring menunjukkan pengawas lalu lintas udara terdengar memperingatkan helikopter tentang pesawat tersebut, tetapi tidak mendapat jawaban. Rekaman audio tersebut belum diverifikasi oleh BBC.
FAA mengatakan akan menyelidiki insiden tersebut, bersama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
Audio sebelum pesawat dan helikopter tabrakan
Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.
Klik di sini
Akhir dari Whatsapp
BBC telah memverifikasi dua klip audio dari menara pengatur lalu lintas udara di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington.
Waktu rekaman audio—yang diunggah ke laman yang mencatat komunikasi kontrol lalu lintas udara—cocok dengan waktu tabrakan sekitar pukul (20:48 waktu setempat).
Dalam satu klip, terdengar suara pengatur lalu lintas udara berkata: “PAT 2-5 [helikopter] CRJ [pesawat penumpang] terlihat… PAT 2-5 respons CRJ.”
Suara tersebut disusul oleh suara pilot helikopter: “Pesawat terlihat, meminta pemisahan visual.”
Sekitar 15 detik kemudian dalam klip tersebut, terdengar suara seseorang di latar belakang berkata “ooh”.
Dalam klip terpisah dari menara pengatur lalu lintas udara, terdengar dialog detik-detik menjelang tabrakan. Suara pengatur lalu lintas penerbangan berkata: “PAT 2-5 CRJ terlihat… PAT 2-5 lewat di belakang CRJ.”
Tak lama kemudian terdengar suara “ooh”—persis seperti pada klip pertama. Lalu sekitar 12 detik kemudian seseorang berkata: “Menara, apakah Anda melihat itu?”
Apakah ada korban?
Kepala Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Medis di Washington DC, John Donnelly, meyakini tidak ada penyintas dalam insiden tersebut.
“Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” katanya.
Pejabat di Washington DC mengatakan kepada CBS bahwa 30 jenazah telah ditarik dari air.
Asosiasi atlet Seluncur Indah AS mengatakan “beberapa anggota komunitas skating kami sayangnya berada di dalam” pesawat tersebut.
Disebutkan bahwa kelompok ini terdiri dari atlet, pelatih, dan anggota keluarga yang kembali ke rumah dari kamp pengembangan di Kansas.
Laporan awal di media AS mengatakan pesawat penumpang terlihat terbelah dua di Sungai Potomac, sementara helikopter terbalik di dalam air.
Sekitar 300 anggota tim telah dikerahkan untuk mencari korban selamat, kata Kepala Layanan Kebakaran dan Darurat Washington DC John Donnelly.
“Tantangannya adalah akses, ada angin, potongan es (di atas air). Berbahaya dan sulit untuk bekerja di sana,” katanya.
Hamaad Raza mengatakan bahwa dia sedang menunggu istrinya, yang menumpang pesawat American Airliens, di Bandara Nasional Reagan Washington, ketika berita tentang insiden itu sampai kepadanya.
“Dia mengirim pesan singkat kepada saya bahwa dia akan mendarat dalam 20 menit,” katanya kepada afiliasi lokal CBS News, mitra BBC di AS.
“Saya hanya berdoa agar seseorang menariknya keluar dari sungai sekarang.”
John Donnelly, kepala departemen pemadam kebakaran dan layanan darurat di Washington DC, mengatakan upaya penyelamatan merupakan operasi yang sangat rumit dan “kondisi di luar sana sangat buruk”.
Ia mengatakan bahwa pada pukul 20:58 waktu setempat, petugas tanggap darurat tiba di lokasi kejadian dan menemukan sebuah pesawat di dalam air.
Saat ini ada 300 petugas tanggap darurat di sungai, yang bekerja dengan perahu dari seluruh wilayah.
Menurut Badan Cuaca Nasional AS (NWS), suhu diperkirakan turun di bawah titik beku pada malam hari di area tempat insiden tabrakan terjadi.
NWS mengatakan, suhu terendah diperkirakan sekitar -1 hingga -2C di sekitar area tersebut.
Washington DC mengalami suhu yang sangat dingin dalam beberapa minggu terakhir, dengan es menutupi sebagian Sungai Potomac, meskipun hari Rabu merupakan salah satu hari terhangat tahun ini sejauh ini.
Kondisi cuaca akan menjadi faktor penting dalam misi penyelamatan.
Apa yang dikatakan saksi mata?
Seorang saksi mata, Ari Schulman, menuturkan dia melihat “percikan” yang menyerupai “lilin Romawi raksasa” saat insiden terjadi.
Dia memberi tahu NBC Washington bahwa dia sedang berkendara di George Washington Parkway, yang membentang di sepanjang bandara, dan menyaksikan pesawat mendarat.
Dia mengaku kerap menyaksikan saat pesawat mendekat landasan dan mendarat.
Semuanya tampak normal, katanya kepada NBC. “Tidak ada yang salah.”
Namun saat Schulman melihat ke belakang, dia menyaksikan sesuatu yang “terlihat sangat, sangat salah”.
Pesawat itu tampak miring ke kanan, mungkin 90 derajat, katanya.
“Saya bisa melihat bagian bawah pesawat, dan [saat itu] di luar sangat, sangat gelap, jadi Anda seharusnya tidak dapat melihat bagian bawah pesawat.”
Schulman mengatakan benda itu menyala kuning terang dan ada “aliran bunga api di bawahnya”.
“Bagi saya, benda itu tampak seperti lilin Romawi raksasa”.
Ia mengatakan bunga api itu menjalar dari hidung pesawat hingga ekor.
Ia melihat ke jalan tetapi tidak mendengar ledakan atau dentuman apa pun.
Ia mencari bukti kecelakaan tetapi tidak ada api.
“Pikiran pertama saya adalah bertanya-tanya apakah saya berhalusinasi. Jika memang baru saja terjadi insiden pesawat yang mengerikan ini, mengapa saya tidak melihat apa pun setelahnya?”
Ia mengatakan saat ia berkendara melewati area itu, ia mulai melihat segerombolan petugas tanggap darurat.
Saksi mata lainnya, Jimmy Mazeo, mengatakan dia menyaksikan pola penerbangan pesawat yang berbeda dari pola penerbangan normal, lalu melihat sesuatu yang tampak seperti “suar putih” di angkasa.
“Kami pikir itu adalah bintang jatuh,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia “tidak terlalu memikirkannya” hingga ia melihat petugas darurat tiba di lokasi kejadian.
Kecelakaan pesawat komersial dengan korban jiwa terbanyak di AS sejak 2009
Kecelakaan pesawat komersial besar terakhir di AS terjadi pada Februari 2009, ketika pesawat maskapai Continental Airlines yang berangkat dari Newark, New Jersey, yang dioperasikan oleh Colgan Air, menabrak sebuah rumah saat mendekati bandara di Buffalo, New York.
Kecelakaan pesawat dengan jenis Bombardier Q400 itu mengakibatkan 49 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan pesawat American Airlines berskala besar terakhir terjadi pada November 2001 di dekat Bandara Internasional John F. Kennedy.
Pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 587, sebuah Airbus A300, jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan 265 orang.
Penerbangan itu menuju Santo Domingo di Republik Dominika dan jatuh di daerah Belle Harbor di Rockaways di wilayah Queens, New York City.
Pada 2009, sebuah Airbus A320 US Airways melakukan pendaratan darurat beberapa menit setelah lepas landas dari bandara LaGuardia di New York City, setelah kedua mesinnya rusak oleh sekawanan burung.
Pilot memutuskan untuk menerbangkan pesawat dan mendarat darurat di Sungai Hudson. Seluruh 155 penumpang dan awak berhasil diselamatkan.
Artikel ini akan terus diperbarui