Asteroid bawa elemen penting saat jatuh ke Bumi, kata peneliti
- Penulis, Rebecca Morelle
- Peranan, Science Editor
- Twitter,
Sampel Asteroid Bennu yang dibawa badan antariksa Amerika Serikat (Nasa) dari luar angkasa mengungkap unsur kimia yang dipercaya sebagai elemen penting di Bumi. Temuan ini membantu ilmuwan memahami bagaimana batuan di tata surya membawa unsur yang menyokong kehidupan di Bumi.
Temuan ini merupakan hasil analisis yang didapatkan dari debu pada asteroid bernama Bennu.
Sampel batuan luar angkasa tersebut mengandung beragam mineral dan ribuan senyawa organik, termasuk asam amino, yang merupakan molekul pembentuk protein, serta basa nukleat yang merupakan komponen fundamental DNA.
Temuan Ini tidak berarti bahwa pernah ada kehidupan di Asteroid Bennu. Akan tetapi, temuan ini mendukung teori bahwa asteroid membawa bahan-bahan serupa ke Bumi ketika mereka menabrak planet kita miliaran tahun lalu.
Para ilmuwan percaya bahwa senyawa yang sama itu juga dapat dibawa ke tempat-tempat lain di tata surya kita.
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
“Apa yang telah kita pelajari darinya sungguh luar biasa,” kata Prof Sara Russell, seorang ahli mineral kosmik dari Natural History Museum di London.
“Materi ini menceritakan tentang asal-usul kita sendiri, dan memungkinkan kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sangat, sangat besar tentang di mana kehidupan dimulai. Dan siapa yang tidak ingin tahu tentang bagaimana kehidupan dimulai?”
Temuan ini diterbitkan dalam dua makalah di jurnal Nature.
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
Proses pengambilan sampel
Upaya pengambilan potongan Asteroid Bennu merupakan salah satu misi paling berani yang pernah dicoba Nasa.
Pesawat luar angkasa bernama Osiris Rex membentangkan lengan robot untuk mengumpulkan sebagian batuan luar angkasa selebar 500 meter itu. Sampel ini kemudian disimpan di dalam kapsul guna dikirimkan ke Bumi pada 2023.
Sekitar 120 gram debu hitam terkumpul dan dibagikan kepada para ilmuwan di seluruh dunia. Bobot 120 gram debu mungkin tidak terdengar banyak, tetapi bagi para ilmuwan sampel ini adalah harta karun.
“Setiap butir memberi tahu kita sesuatu yang baru tentang Bennu,” kata Prof Russell, yang telah mempelajari bintik-bintik kecil tersebut.
Sekitar satu sendok teh sampel asteroid dikirim ke para ilmuwan di Inggris.
Penelitian baru ini menunjukkan bahwa batuan luar angkasa itu penuh dengan senyawa kaya nitrogen dan karbon.
Sampel itu juga meliputi 14 dari 20 asam amino yang menunjang kehidupan di Bumi untuk membangun protein dan keempat molekul berbentuk cincin yang membentuk DNA—adenin, guanin, sitosin, dan timin.
Penelitian ini juga menemukan berbagai mineral dan garam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di asteroid tersebut. Amonia yang penting untuk proses reaksi biokimia, juga teridentifikasi.
Beberapa senyawa ini telah terdeteksi di batuan luar angkasa yang jatuh ke Bumi, tetapi masih banyak senyawa lain yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
“Sungguh luar biasa betapa kayanya itu. Penuh dengan mineral-mineral yang belum pernah kita lihat sebelumnya di meteorit dan kombinasinya yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Sungguh merupakan hal yang sangat menyenangkan untuk dipelajari,” kata Prof Russell.
Penelitian terbaru ini menambah bukti yang berkembang bahwa asteroid membawa air dan materi organik ke Bumi.
“Tata Surya awal sangat bergejolak dan ada jutaan asteroid seperti Bennu yang terbang di sekitar,” jelas Dr Ashley King, dari Natural History Museum.
Asteroid membawa unsur penunjang kehidupan
Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.
Klik di sini
Akhir dari Whatsapp
Temuan ini memunculkan bayangan akan apa yang terjadi pada masa lalu.
Asteroid-asteroid di tata surya pernah membombardir Bumidi awal pembentukannya.
Asteroid-asteroid itu juga diperkirakan menaburi Bumi dengan bahan-bahan yang membentuk laut dan memungkinkan terciptanya kehidupan.
Tetapi Bumi bukanlah satu-satunya dunia yang pernah dihantam oleh batuan luar angkasa. Asteroid-asteroid juga bertumbukan dengan planet lain.
“Bumi itu unik, karena merupakan satu-satunya tempat di mana kita telah menemukan kehidupan sejauh ini, tetapi kita tahu asteroid mengirimkan bahan-bahan itu, karbon dan air, ke seluruh Tata Surya,” kata Dr King.
“Dan salah satu hal besar yang sedang kita coba pahami sekarang adalah, jika Anda memiliki kondisi yang tepat, mengapa kita memiliki kehidupan di sini di Bumi – dan mungkinkah kita menemukannya di tempat lain di Tata Surya kita?”
Ini adalah pertanyaan kunci yang akan terus coba dijawab oleh para ilmuwan.
Para ilmuwan telah melakukan penelitian untuk puluhan tahun ke depan untuk memahami debu yang dibawa kembali dari Bennu, dan bagian-bagian lingkungan kosmik kita yang masih perlu dijelajahi.