KUBET – Pil vitamin dan berenang di air dingin, bisakah meningkatkan sistem kekebalan tubuh?

Pil vitamin dan berenang di air dingin, bisakah meningkatkan sistem kekebalan tubuh?

James, london

Sumber gambar, Emma Lynch/BBC

Keterangan gambar, James menghadapi suhu air 3,9C pada pagi hari kala musim dingin di waduk barat di London

Pagi ini terasa menusuk tulang.

Saya merasa seolah-olah telah meninggalkan kewarasan saat melangkah keluar ke tepi waduk dengan celana renang.

Tanda kapur berwarna cerah memberi tahu saya bahwa suhu air hari ini mencapai 3,9 derajat Celcius. Salah satu pengunjung bahkan mengatakan bahwa jika saya nekat berenang, saya bukan berenang di air dingin tetapi berenang di air “es”.

Bagaimana saya bisa begitu nekat?

Aksi saya berawal dari ketertarikan pada cara-cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, belakangan saya terus-menerus terserang flu dan batuk. Perut saya pun turut bermasalah.

Sistem kekebalan tubuh kita sudah bekerja dengan sangat baik dalam melawan virus dan masalah kesehatan lainnya.

Jika kita mengumpulkan semua udara yang saya embuskan selama satu menit, udara tersebut mengandung 100 hingga 10.000 bakteri, 25.000 virus, dan satu jamur, menurut Profesor John Tregoning, ahli imunologi di Imperial College London.

garis

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

garis

“Anda menghirup benda-benda ini sepanjang waktu, ada banyak sekali patogen [organisme penyebab penyakit] yang beredar di udara,” jelasnya.

Namun, ada banyak makanan, suplemen dan aktivitas yang disebut-sebut memiliki khasiat “peningkat kekebalan”.

Bisakah kita meningkatkan perlindungan tubuh kita?

Bisakah berenang di air dingin mencegah sakit?

Itulah sebabnya saya melakukan gerakan renang gaya dada yang menegangkan.

Air sedingin es itu bagaikan api di kulit saya dan yang dapat dipikirkan oleh otak saya hanyalah bagaimana berenang mencapai tepian tanpa memerlukan bantuan penjaga pantai.

Tetapi penelitian menunjukkan, dorongan adrenalin dari air dingin justru membanjiri aliran darah dengan sel-sel yang melawan infeksi.

James treads water at the half-way point of his swim. Only his head is above water and he is wearing an orange bobble hat. A swimming buoy is attached to him. There is another swimmer in the water next to him.

Sumber gambar, Emma Lynch/BBC

Keterangan gambar, James berenang di air dingin.

Sel darah putih—yang dapat menghasilkan antibodi atau menyerang jaringan yang terinfeksi—keluar dari tempat asalnya dan berpatroli karena mengira ada infeksi.

Jadi, apakah ini berarti saya lebih terlindungi?

“Dalam beberapa jam semuanya kembali normal,” kata Prof Eleanor Riley, seorang imunolog di Universitas Edinburgh.

“Tidak ada bukti bahwa orang yang berenang di air dingin lebih jarang terkena pilek atau infeksi.”

Olahraga teratur dapat menjaga imun tubuh

Mungkin tidak ada bukti untuk air dingin, tetapi olahraga teratur mungkin dapat membantu.

Rata-rata orang dewasa terkena pilek dua hingga tiga kali per tahun dan anak-anak antara lima dan delapan kali, kata Dr. Margaret McCartney, dokter umum dan pakar kedokteran di Universitas St Andrews.

“[Tetapi] orang-orang yang melakukan olahraga dalam jumlah sedang cenderung melaporkan lebih sedikit infeksi virus,” katanya.

Baca juga:

“Belum ada uji klinis yang meyakinkan, tetapi data yang kita miliki “semuanya mengarah pada kebaikan bagi Anda… tetapi bukan obat mujarab,” menurut McCartney.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat memperlambat penuaan sistem kekebalan tubuh.

Pertahanan tubuh menurun sejak usia 20-an, tetapi penelitian terhadap pesepeda berusia 80 tahun menunjukkan bahwa mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang sama dengan orang-orang yang puluhan tahun lebih muda .

“Saya tahu uji cobanya belum benar-benar dilakukan dengan kualitas yang cukup tinggi, tetapi saya akan banyak bersepeda,” katanya.

Bagaimana dengan vitamin?

Hal pertama yang terlintas di pikiran saya adalah vitamin C—baik dengan melahap jeruk atau dalam bentuk pil.

“Saya tidak setuju,” kata McCartney.

Kekurangan vitamin dapat merusak sistem kekebalan tubuh, tetapi bagi sebagian besar orang, mengonsumsi vitamin secara berlebihan tidak banyak manfaatnya.

Hal yang sama berlaku untuk multivitamin, yang menurut McCartney hanya akan menghasilkan “air seni yang mahal”.

Namun, bukti seputar vitamin D masih diperdebatkan dengan sengit, bukannya ditolak mentah-mentah.

Kadar vitamin D menurun di musim dingin karena diproduksi saat kulit kita terpapar sinar matahari.

Buah jeruk mengandung vitamin C

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Buah jeruk mengandung vitamin C.

“Saya pikir bukti-bukti menunjukkan kemungkinan manfaat bagi orang-orang yang menderita penyakit pernapasan dan sangat kekurangan vitamin D,” kata McCartney.

Namun dia menambahkan “tidak cukup” bukti bahwa hal itu akan berdampak pada semua orang.

Dan saat Anda memikirkan apa yang mungkin Anda masukkan ke dalam troli belanja, keputusan akhir masih belum jelas mengenai apakah prebiotik dan probiotik yang mengubah bakteri baik di usus Anda juga bermanfaat bagi kekebalan.

“Saya yakin itu adalah bidang studi yang sangat penting, tetapi kami kekurangan data dunia nyata yang memungkinkan Anda merekomendasikan hal ini,” kata McCartney.

Dia juga mengatakan echinacea, kunyit, dan jahe tidak akan memberi Anda peningkatan kekebalan tubuh.

Kemampuan sistem imun yang berubah

Kemampuan sistem imun Anda tidak tetap sepanjang hari.

“Sistem kekebalan tubuh kita paling efektif pada pagi hari saat kita bangun tidur, terus aktif sepanjang hari, dan kemudian mulai menurun di sore hari,” tutur Profesor Riley.

Inilah sebabnya mengapa pilek Anda sering terasa lebih parah di pagi hari, karena gejala-gejala yang Anda alami merupakan hasil dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara maksimal.

Baca juga:

Penurunan imun terjadi “sekitar pukul empat atau lima sore”, jadi Anda mungkin memiliki perlindungan yang lebih baik jika Anda divaksinasi, atau terpapar pada seseorang yang batuk, di pagi hari.

Karena sistem kekebalan tubuh memiliki siklus 24 jam, maka memiliki “ritme harian yang teratur” daripada campuran begadang dan tidur siang yang panjang di akhir pekan “dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda”, kata Prof. Riley.

Berhenti merusak pertahanan imun

Sementara kita berpikir untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita, kita juga harus ingat bahwa ada hal-hal yang sebenarnya meningkatkan kerentanan kita terhadap infeksi.

Salah satu yang memiliki risiko besar adalah merokok, karena merokok secara langsung merusak paru-paru sehingga paru-paru menjadi penghalang yang kurang efektif terhadap virus.

“Jika Anda membayangkan paru-paru seperti saringan, merokok akan membuat saringan tersebut berlubang, sehingga lebih banyak partikel yang bisa lolos,” kata Prof. Tregoning.

Ilustrasi pria sedang merokok

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Ilustrasi pria sedang merokok

Rokok juga memicu peradangan di seluruh tubuh.

Peradangan seperti termostat bagi sistem kekebalan tubuh dan merupakan bagian normal dari reaksi tubuh terhadap infeksi.

Namun, “peradangan yang tidak terkontrol tidak baik untuk Anda” karena mengganggu sistem kekebalan tubuh “sehingga Anda mungkin meresponsnya dengan kurang baik”.

Obesitas merupakan faktor lain yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi serta tingkat keparahannya dengan meningkatkan peradangan dalam tubuh.

“Kedua hal itu bisa sulit dihentikan atau diubah bagi orang, tetapi mungkin itu adalah hal yang paling bisa diubah,” kata Dr. McCartney.

Hilangkan stres jika memungkinkan

Mengalami stres terus-menerus akan meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh.

Namun, kortisol melemahkan sistem kekebalan tubuh yang dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Profesor Tregoning mengatakan ini mungkin menjadi penjelasan mengapa berada di alam, berjalan-jalan, menghabiskan waktu bersama teman-teman—bahkan berenang di air dingin—mungkin memiliki beberapa manfaat.

stres

Sumber gambar, Getty Images

“Anda jadi tidak terlalu stres, kadar kortisol pun berkurang, sehingga sistem imun Anda lebih siap menjalankan perannya,” katanya.

Prof. Riley menambahkan: “Tidak ada keraguan sama sekali bahwa merasa bahagia dan berpikiran positif memiliki dampak yang sangat, sangat penting pada fungsi tubuh kita.”

Semprotkan air garam ke hidung

Anda mungkin pernah melihat produk di toko yang dapat Anda semprotkan ke kedua lubang hidung Anda saat pertama kali merasakan gejala flu.

Sebuah laporan di Lancet menunjukkan hal itu berhasil.

Produk ini memberikan ribuan orang semprotan air garam (saline) atau semprotan berbasis gel.

Mereka dapat menggunakannya hingga enam kali sehari kapan pun mereka merasa terserang sesuatu.

Baca juga:

Orang-orang yang menjalani kehidupan sehari-hari tanpa semprotan hidung menghabiskan rata-rata delapan hari dalam keadaan sakit selama penelitian berlangsung.

Namun, durasinya turun menjadi enam hari pada mereka yang menggunakan air garam atau semprotan berbahan dasar gel bermerek.

McCartney berpendapat bahwa semprotan bermerek tidak lebih baik daripada semprotan garam biasa.

Jadi, bisakah sistem kekebalan tubuh benar-benar ditingkatkan?

Jika Anda sudah melakukan semua hal yang biasa dilakukan untuk menjaga kesehatan—tidak merokok, makan makanan sehat, berolahraga secara teratur—maka sistem kekebalan tubuh Anda sudah dalam “kondisi terbaik” untuk merespons infeksi, kata Profesor Riley.

“Dapatkah Anda melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik dari orang yang normal dan sehat? Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa Anda bisa melakukannya,” katanya.

“Tetapi ada hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi tertentu, yaitu dengan melakukan vaksinasi.”

Dan mungkin daripada menghabiskan uang Anda untuk tren terbaru penambah kekebalan tubuh, ia menyarankan untuk memikirkan cara agar tidak terinfeksi flu sejak awal jadi “hati-hati dengan siapa Anda bersosialisasi”.

Tinggalkan Balasan