Nasib pilu lumba-lumba eks sirkus yang terjerat sengketa
Johnny, Rambo dan Rocky, adalah tiga lumba-lumba yang dilepasliarkan ke habitat aslinya setelah tiga tahun direhabilitasi di Umah Lumba, pusat rehabilitasi pertama di dunia untuk lumba-lumba yang sebelumnya terlibat dalam sirkus atau pertunjukan lumba-lumba.
Mereka diselamatkan dari kolam sebuah resor di Lovina, Bali, pada 2019 silam.
Sebelum menjadi atraksi pertunjukan di resor yang mengalami pailit itu, mereka menghabiskan bertahun-tahun tampil di sirkus lumba-lumba keliling.
Indonesia adalah satu dari segelintir negara yang masih menggelar pertunjukan lumba-lumba keliling kala itu, dan pada awal 2020, sirkus lumba-lumba keliling secara resmi ditutup oleh pemerintah.
Lumba-lumba masih dapat digunakan dalam pertunjukan—namun tidak untuk pertunjukan satwa keliling.
Setahun sesudahnya, tujuh lumba-lumba direlokasi dari Dolphin Lodge Bali di Sanur, Denpasar, usai video seorang selebritas Indonesia berenang dengan memegang sirip lumba-lumba viral di dunia maya pada April 2021 dan menuai kecaman.
Dua dari tujuh lumba-lumba itu dilaporkan mati.
Hampir empat tahun berlalu, hingga kini lima lumba-lumba itu masih di sana, berbagi ruang di kolam dengan empat lumba-lumba lain.
Lumba-lumba yang diselamatkan semestinya direhabilitasi dan dilepasliarkan, namun mengapa lima lumba-lumba itu masih berada di fasilitas komersial padahal ada pusat rehabilitasi lumba-lumba pertama di Bali?
Mengapa lima lumba-lumba ini tak bernasib sama seperti Rambo, Rocky dan Johnny?